Rabu, 01 Juli 2015

BUDAYA,MAKANAN,CIRI KHAS MADURA



Madura

            Madura adalah nama suatu pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan Sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura, Pulau dengan sejarahnya yang panjang, tercermin dari budaya dan keseniannya dengan pengaruh islamnya yang kuat.
            Suku Madura mendiami Pulau Madura dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Wilayah domisili suku Madura merupakan bagian dari provinsi Jawa Timur. Populasi suku Madura termasuk yang terbesar di Indonesia.
Sebagian besar orang suka Madura memang mendiami pulau Madura. Sebagian lainnya mendiami pulau-pulau kecil di sekitar pulau madura, seperti di pulau Gili Raja, Sapudi, Raas dan Kangean. Wilayah pemukiman orang Madura, terdiri dari empat kabupaten, yaitu:
  1. Bangkalan
  2. Sampang
  3. Pamekasan
  4. Sumenep
 Seiring dengan waktu penyebaran orang Madura tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, tapi juga terdapat di provinsi lain bahkan di luar pulau Jawa seperti di Kalimantan bahkan sampai ke Malaysia. Orang Madura banyak yang ikut program transmigrasi ke wilayah lain, terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Hanya saja karakter orang Madura yang terkenal keras membuat mereka “dicap” agak susah beradaptasi dengan masyarakat di lingkungan barunya.
Di beberapa tempat di Kalimantan, seperti di Sambas dan Sampit, pernah terjadi konflik antara masyarakat Madura dengan penduduk asli Kalimantan. Kejadian ini  menjadi kenangan pahit bagi orang Madura, karena akibat konflik tersebut, puluhan ribu orang Madura yang tidak terlibat dalam kasus etnik tersebut terkena imbasnya dan kembali pulang ke kampung halamannya di pulau Madura atau ke tempat-tempat lain yang lebih aman. Walaupun mereka masih berharap untuk bisa kembali ke Kalimantan, meski warga Kalimantan khususnya Dayak bertegas untuk tidak menerima mereka kembali.
Asal-usul suku Madura, tidak diketahui secara pasti, hanya ada beberapa cerita rakyat yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Menurut sebuah pendapat, bahwa orang Madura dahulunya adalah penduduk asli pulau Jawa yang menghindar dari tekanan para imigran baru yang semakin memenuhi pulau Jawa. Dari cerita lain mengatakan bahwa orang Madura adalah keturunan orang Jawa yang sengaja memisahkan diri dan tidak mau tunduk terhadap kekuasaan raja dan sultan di pulau Jawa.
Apabila dilihat dari struktur fisik orang Madura, pada umumnya orang Madura berkulit coklat matang dan gelap, rambut bergelombang, ikal dan ukuran tubuh sedang, sepertinya mereka memiliki ras mirip ke India-indiaan dari ras Tamil, atau mungkin mendekati ras Weddoid. Clurit, alat pertanian dan senjata serta logat bahasa orang Madura juga mirip dengan orang India terutama Tamil. Kemungkinan mereka adalah bangsa-bangsa yang bermigrasi dari daratan India ke tanah Jawa, dengan membawa kebudayaan Hindu, sebelum masa Kerajaan Majapahit hadir di tanah Jawa.
Orang Madura pada dasarnya memiliki jiwa perantau. Jiwa perantau ini diakibatkan karena tanah Madura sendiri tidak subur untuk dijadikan lahan pertanian, sehingga memaksa mereka untuk merantau ke daerah-daerah lain untuk penghidupan yang lebih baik.
Orang Madura terkenal dengan gaya bicara yang blak-blakan dan logat yang kental, memiliki sifat temperamental dan mudah tersinggung. Mereka sangat hemat dan rajin bekerja. Mereka selalu menyisihkan sedikit penghasilan mereka untuk persiapan naik haji.
Masyarakat Madura secara mayoritas adalah pemeluk agama Islam. Mereka adalah muslim yang taat dan fanatik. Agama Islam berkembang di Madura yang dibawa dari pulau Jawa. Tapi walaupun mereka telah mengenal agama Islam sejak lama, beberapa tradisi ritual lama masih tetap dijalankan seperti tradisi ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse.
Madura di masa lalu, sekitar tahun 900-1500, pernah berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singasari dan Majapahit. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada abad ke-18, Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.
Orang Madura adalah pekerja keras, mereka memiliki profesi yang beragam, selain bertani tanaman jagung, ubi, juga beberap jenis sayuran. Tanaman lain adalah cengkeh dan tembakau, yang menjadikan wilayah Madura sebagai produsen penting bagi industri rokok domestik. Selain itu, Madura juga tekenal sebagai daerah penghasil garam. Profesi lain adalah beternak sapi, kambing dan domba. Sebagian kecil menjadi nelayan dengan menggunakan perahu cadik dengan jaring yang besar sedangkan para perempuan kebanyakan menjadi pedagang atau sebagai buruh.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1260/suku-madura.





Makanan khas Madura
Madura, kota yang ada di Jawa Timur ini terkenal dengan karapan sapinya. Sebagai salah satu kota yang menjadi pusat perhatian dalam dunia wisata, Madura mempunyai banyak daya tarik tak hanya dalam hal objek wisatanya. Dari sisi kuliner tau makanan Madura ternyata juga menyimpan banyak kejutan. Cita rasa unik yang terdapat dalam makanan khas Madura ini menjadi salah satu ciri khusus yang tidak ditemukan dalam masakan di daerah lain di Indonesia. Tak hanya cita rasa yang unik cara pengolahannya pun masakan Madura juga memiliki banyak keunikan.
Perbedaan dalam hal pengolahan maupun dalam hal cita rasa dengan daerah lainnya ini yang membuat kuliner Indonesia berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini juga menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Madura maupun daerah lainnya. Keanekaragaman maskan khas yang ada di Indonesia ini salah satunya ada di Madura. Berbagai masakan dengan citarasa dan cara pengolahan yang unik menjadikan Madura salah satu daerah yang patut untuk diperhitungkan.
Berikut ini ada beberapa jenis masakah yang tergolong khas dan mempunyai citarasa unik yang hanya bisa anda temui di Madura.

Soto Madura


Rasanya hampir di seluruh daerah di Indonesia mengenal salah satu jenis masakan berkuah melimpah ini. Soto yang ada di Madura ini menggunakan bahan dasar yang hampir sama dengan soto pada umumnya. Terdiri dari daging sapi, telur rebus, kentang goreng, dan telur yang direbus ini, soto Madura memiliki citarasa yang tak jauh berbeda dengan soto pada umumnya. Taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng di atasnya menjadikan soto Madura lebih bercitarasa khas. Ada keunikan lainnya yang dihadirkan soto Madura, bahwa di masing-masing daerah di Madura soto ini disajikan dengan pendamping yang berbeda. Simaknya, soto Madura yang disajikan di Sumenep. Soto disajikan dengan singkong rebus sebagi pengganti nasi. Keunikan lainnya bahwa soto Madura di Sumenep ini berisikan tauge goreng, bihun, usus sapi, yang dilengkapi dengan daun bawang dan bawang goreng sebagai taburannya. Pelengkap soto ini adalah bumbu kacang yang dicampur petis dan pisang mudang yang dicampur dan diuleg hingga halus.
Lain di Sumenep lain lagi di Pamekasan, soto Pamekasan berbahan baku kentang rebus, tauge dan perkedel ini disajikan dengan kuah yang dibumbui merica dengan bawang putih. Sebagai pendamping makan soto Pamekasan ini, disajikan lontong, bakwan jagung, dan juga rempeyek yang rasanya memang cocok.
Beda lagi dengan soto yang ada di Bangkalan, Madura. Selain menggunakan daging sapi dalam olahannya, kadang kala soto Bangkalan juga memakain daging ayam atau jeroan sapi untuk isiannya. Disajikan dengan taburan kentang goreng soto Bangkalan ini di siram dengan kuah yang terdiri dari dua jenis, kuah bening dan kuah kuning. Anda bisa memilih sesuai selera anda, atau anda bisa  mencoba dua-duanya.
Keragaman dan keunikan makanan Madura ini nyatanya semakin unik dengan adanya keberagaman jenis masakan yang terdapat dalam satu daerah. Hal inilah yang menjadikan kaya dan uniknya makanan khas Indonesia yang bisa anda cicipi dalam perjalanan wisata anda.

Nasi jagung


Nasi jagung menjadi mskan khas Madura selanjutnya. Secara kondisi alam Madura memang cocok untuk bercocok tanam jagung. Berdasarkan pengakuan masyarakat, jagung yang ditanam di Madura memiliki citarasa yang lebih enak dbadingkan dengan jagung yang di tanama di daerah lainnya. Kembali ke nasi jagung, jika anda berkunjung ke Madura anda akan dengan mudah menemukan penjual nasi jagung karena ini memang makanan tradisional masyarakat Madura. Nasi jagung yang ada di Madura menggunakan bahan baku utama adalah jagung yang dicampur dengan sedikit nasi putih yang di jual atau disajikan dalam bakul atau wadah dari bambu.
Nasi jagung ini biasanya disajikan dengan pelengkap lauk berupa sayur-sayuran segar, tauge dan kacang panjang. selain itu, lauk berupa urap dan saayur lodeh juga bisa anda pilih sebagai pendamping nasi jagung. Sedangkan untuk pelengkapnya, biasanya nasi jagung disajikan dengan pepes tongkol dan tempe bumbu bali yang akan semakin sedap jika disantap bersama sambal.

Kalsot (kaldu soto)


Makanan yang hanya ada di Madura ini terbuat dari kacang hijau yang dimasak bersama kikil sapi. Kalsot memberikan suatu citarasa yang benar-benar berbeda dari kacang hijau yang biasa di buat bubur santan yang berasa manis. Kalsot dimasak dengan bumbu-bumbu rempah layaknya soto dan dilengkapi dengan tabura bawang merah goreng dan seledri di atasnya membuat masakan ini lebih bercitarasa unik dan nikmat.
Makanan Khas Madura – Sate
Di setiap kota di Indonesia hamper bisa dipastikan selalu ada warung sate Madura. Bukan hanya di Madura sate Madura inipun biasanya dapat juga kita temui di Mancanegara. Sate Madura biasanya dibuat dengan menggunakan daging kambing ataupun daging ayam. Daging tersebut dipotong kecil-kecil sebelum ditusuk dan dibakar sehingga sering disebut dengan sate lalat. Sebutan sate lalat bagi makanan khas Madura yang satu ini karena potongan dagingnya yang kecil-kecil sehingga menyrupai lalat.
Sate lalat disajikan dengan bumbu kacang,sambal dan kecap. Biasnya disajikan juga denga nasi atau lontong. Makanan khas Madura yang satu ini pasti membuat anda ketagihan






















KEBUDAYAAN MASYARAKAT MADURA DENGAN CIRI KHAS YANG DIMILIKINYA
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya, melahirkan perilaku yang oleh para anggotanya dipandang layak dan dapat diterima.
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyrakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima di dalam masyarakat.
Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang terpadu.
Dari definisi diatas masyarakat Madura memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat-masyarakat pada umumnya (masyarakat di luar Pulau Madura), meskipun Madura masih berada di wilayah Indonesia tapi karena factor letak membuat kebudayaan-kebudayaan di Indonesia berbeda-beda, dari satu daerah-ke daerah lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan.
Untuk kebudayaan masyarakat Madura sendir berbeda dengan kebudayaan masyarakat lainnya, termasuk dengan kebudayaan Jawa Timur (Surabaya, Malang dll) meskipun Madura masih satu provinsi dengan mereka. Masyarakat Madura memiliki corak, karakter dan sifat yang berbeda dengan masyarakat Jawa. Masyarakatnya yang santun, membuat masyarakat Madura disegani, dihormati bahkan “ditakuti” oleh masyarakat yang lain.
Kebaikan yang diperoleh oleh masyarakat atau orang Madura akan dibalas dengan serupa atau lebih baik. Namun, jika dia disakiti atau diinjak harga dirinya, tidak menutp kemungkinan mereka akan membalas dengan yang lebih kejam. Banyak orang yang berpendapat bahwa masyarakat Madura itu unik, estetis dan agamis. Dapat dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid megah berdiri di Madura dan tidak hanya itu saja, kebanyakan masyarakat Madura termasuk penganut agama Islam yang tekun, ditambah lagi mereka juga berusaha menyisihkan uangnya untuk naik haji. Dari hal tersebut tidak salah kalau masyarakat Madura juda dikenal sebagai masyarakat santri yang sopan tutur katanya dan kepribadiannya.
Masyarakat Madura masih mempercayai dengankekuatan magis, dengan melakukan berbagai macam ritual dan ritual tersebut memberikan peranan yang penting dalam pelaksanaan kehidupan masyarakat Madura. Slah satu bentuk kepercayaan terhadap hal yang berbau magis tersebut adalah terhadab bendah pusaka yang berupa keris atau jenis tosan aji dan ada kalanya melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Untuk bahasa masyarakat Madura memiliki bahasa daerahnya sendiri yang mayoritas digunakan oleh masyarkat asli Madura. Bahasa Madura hamper mirip dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, karena bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk system hierarki berbahasa sebgai akibat pendudukan Kerajaan Mataram atas Pulau Madura pada masa lampau.
Bahasa Madura mempunyai system pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalannya. Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tingkat yakni :
§  Ja’ – iya (sama dengan ngoko)
§  Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
§  Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah Madura. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek seperti dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kangean. Dialeg yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura.
Untuk kesenian sendiri Madura memiliki beberapa kesenian tradisional seperti karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang sudah berlangsung sejak dulu. Karapan sapi juga dapat menaikkan setatus social pemilik sapi bila sapi miliknya bisa juara dalam perlombaan tersebut.
Karapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Para pemusik seronen ini bertugas sebagai alat penyemangat anggota kontingen bersrta sapi-sapinya sebelum karapan dimulai.
Topeng Madura biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita, penarinya tidak berbicara, dialog dilakukan oleh dalangnya cerita yang dibawakan adalah cerita Ramayana dan Mahabarata.
Batik Madura adalah sebuah kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Madura, yang pusat pembuatan batik tersebut berada di daerah Bangkalan yang merupakan ujung Barat Madura, sampai di pasar Sumenep. Batik Madura seakan identik dengan satu tempat istimewa, yaitu Tanjung Bumi, yang berada di Bangkalan Utara, diluar jalur utama lintas Madura yaitu berada di sisi selatan pulau Madura.
Keris juga merupakan sebuah kerajinan tradisional dari Madura meskipun tidak begitu diketahui sejak kapan keris sudah menjadi senjata tradisional masyarakat Madura. Tempat kerajinan keris sekarang berada di Kabupaten Sumenep di desa Aeng Tongtong, kecamatan Saronggi. Keris sekarang dan keris pada masa lalu berbeda, bila keris sekarang digunakan hanya untuk meningkatkan/menaikkan pamor seseorang dan keris pada masa lalu digunakan sebagai alat berperang.
Celurit juga termasuk alat tradisional milik masyrakat Madura, terutama para rakyat kecil memperlakukan celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di pulau Madura. Celurit dibuat di desa Peterongan, kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan. Disana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit dan keahlian mereka adalah warisan sejak ratusan tahun lampau.
Kleles  adalah alat yang dipakai untuk pasangan sapi yang dikerap agar keduanya dapat lari seirama, sedangkan pada bagian buritan adalah tempat duduk joki, yang akan mengendalikan arah dan larinya sapi. Tuk-tuk sebagai instrument pengiring pada saat kerap sedang dibawa keliling maupun pada saat sedang berlangsung perlombaan kerapan sapi.
Cara hidup masyarakat Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat Madura yang merantau kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan derajat mereka, ada pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi, bila yang tinggal didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam tradisional, ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis Madura, kerajinan celurit dan keris.
Pakaian adat masyarakat Madura untuk pria sangat identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah-putih dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit. Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan mengenakan kebaya yang lebih simple.
Untuk rumahnya sendiri, masyarakat Madura kebanyakan rumahnya hamper mirip rumah Jawa (Joglo), karena bila dilihat dari sejarahnya Jawa masih ada benang merah dengan Madura maka ada akulturasi kebudayaan, antara budaya Jawa dengan budaya Madura.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa Madura memiliki kebudayaan yang komplek dan menakjubkan. Tinggal kita, sebagai generasi muda apakah dapat melestarikan kebudayaan-kebudayaan peninggalan nenek moyang kita atau kebudayaan itu akan hilang dengan sendirinya dan anak cucu kita nantinya tidak akan dapat mengetahui dan menikmati kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka.

Tempat wisata di Madura

Madura merupakan sebuah pulau yang masih berada di wilayah provinsi Jawa Timur. Pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan transportasi darat melewati jembatan suramadu, laut maupun udara. Madura tidak cuma punya karapan sapi, tetapi di Madura ada juga tempat wisata yang menarik seperti berikut ini.

Kabupaten Bangkalan Madura

1.     Pantai Siring Kemuning

Pantai Siring Kemuning lokasinya berada di Desa Mecajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Dari kota Bangkalan di Madura menuju Pantai ini dibutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Tempat ini juga bisa menjadi alternatif warga Surabaya untuk liburan akhir pekan.

2.     Pantai Rongkang
Selain Pantai Siring Kemuning, di Madura tepatnya di Bangkalan juga ada Pantai Rongkang. Lokasinya berada di Desa Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pantai ini dihiasi bebatuan dan pepohonan disekitarnya, jika melalui jembatan suramadu tidak terlalu jauh kurang lebih 10 km menuju Kwanyar.

3. Sentra Batik Madura di Tanjung Bumi

Jika anda ingin berbelanja batik Madura datanglah ke Pusat kerajinan batik Madura di Bangkalan, tepatnya berada di Tanjung Bumi Lokasinya berjarak 40 km ke arah utara kota Bangkalan atau sekitar 1 jam dengan kendaraan pribadi. Batik Bangkalan termasuk dalam batik pesisiran, oleh karena itu coraknya beragam dan berwarna cerah.

Kabupaten Sampang Madura

3.     Pantai Camplong
Pantai Camplong terletak di Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Sampang, Madura. Jaraknya kurang lebih 10 km dari pusat kota Sampang, aksesnya sangat mudah karena berada di pinggir jalan utama lintas kota pulau Madura Kabupaten Pamekasan Madura.

4.     Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa
Pantai dan Hutan Nepa berada di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura. Selain menikmati Pantai Nepa disini anda juga bisa menikmati kawasan hutan yang dihuni oleh sekumpulan kera-kera yang akan menyambut kedatangan anda. Ombak di Pantai Nepa ini cukup bersahabat untuk melakukan kegiatan wisata di pinggir pantai.

5.     Air Terjun Toroan
Air Terjun Toroan adalah satu satunya air terjun yang ada di Madura, lokasi air terjun toroan ini berada di Desa Ketapang Daya, Kec. Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri yaitu airnya jatuh langsung ke laut.

Kabupaten Pamekasan Madura

6.     Api Tak Kunjung Padam
Api Tak Kunjung Padam adalah salah satu wisata di Kabupaten Pamekasan Madura, lokasinya berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan berjarak 4 km dari pusat kota. Seperti namanya, daya tarik tempat wisata ini adalah adanya api abadi atau api alam yang berasal dari dalam tanah, apabila digali maka akan muncul api tersebut.

7. Pantai

Selain Api Tak Kunjung Padam, jika anda ingin berkunjung ke Pantai di pamekasan ada beberapa yang bisa anda kunjungi yaitu Pantai Talang Siring terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan, Pantai Jumiang terletak di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu dan Pantai Batu Kerbuy terletak di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean.

Kabupaten Sumenep Madura

8. Pantai Lombang
Pantai Lombang berada di Desa Lombang Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Pantai Lombang ini berpasir putih dan pantainya cukup luas, disekitar pantai ditumbuhi pohon cemara udang yang jarang ada di daerah lain Indonesia, hanya ada di China dan Indonesia. Letaknya yang berada di utara laut jawa memungkinkan untuk melihat matahari terbit.

9. Pantai Slopeng
Pantai Slopeng berada di Desa Sema'am, Kecamatan Dasuk, Sumenep, Madura. Pantai ini berada di bagian utara Pulau Madura dan berjarak 21 km dari kota Sumenep. Pantai ini berpasir putih dan ombaknya tidak terlalu besar sehingga tidak perlu khawatir untuk bermain di pinggir pantai.
               































Tidak ada komentar:

Posting Komentar