Madura
Madura
adalah nama suatu pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur.
Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil
daripada pulau Bali),
dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan
Sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu : Bangkalan,
Sampang,
Pamekasan
dan Sumenep.
Madura, Pulau dengan sejarahnya yang panjang, tercermin dari budaya dan
keseniannya dengan pengaruh islamnya yang kuat.
Suku
Madura mendiami Pulau Madura dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Wilayah domisili
suku Madura merupakan bagian dari provinsi Jawa Timur. Populasi suku Madura
termasuk yang terbesar di Indonesia.
Sebagian besar orang suka Madura memang mendiami pulau
Madura. Sebagian lainnya mendiami pulau-pulau kecil di sekitar pulau madura,
seperti di pulau Gili Raja, Sapudi, Raas dan Kangean. Wilayah pemukiman orang
Madura, terdiri dari empat kabupaten, yaitu:
- Bangkalan
- Sampang
- Pamekasan
- Sumenep
Seiring dengan waktu penyebaran orang Madura tidak
hanya di wilayah Jawa Timur saja, tapi juga terdapat di provinsi lain bahkan di
luar pulau Jawa seperti di Kalimantan bahkan sampai ke Malaysia. Orang Madura
banyak yang ikut program transmigrasi ke wilayah lain, terutama ke Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah. Hanya saja karakter orang Madura yang terkenal
keras membuat mereka “dicap” agak susah beradaptasi dengan masyarakat di
lingkungan barunya.
Di beberapa tempat di Kalimantan, seperti di Sambas dan
Sampit, pernah terjadi konflik antara masyarakat Madura dengan penduduk asli
Kalimantan. Kejadian ini menjadi kenangan pahit bagi orang Madura, karena
akibat konflik tersebut, puluhan ribu orang Madura yang tidak terlibat dalam
kasus etnik tersebut terkena imbasnya dan kembali pulang ke kampung halamannya
di pulau Madura atau ke tempat-tempat lain yang lebih aman. Walaupun mereka
masih berharap untuk bisa kembali ke Kalimantan, meski warga Kalimantan
khususnya Dayak bertegas untuk tidak menerima mereka kembali.
Asal-usul suku Madura, tidak diketahui secara pasti, hanya
ada beberapa cerita rakyat yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Menurut
sebuah pendapat, bahwa orang Madura dahulunya adalah penduduk asli pulau Jawa
yang menghindar dari tekanan para imigran baru yang semakin memenuhi pulau
Jawa. Dari cerita lain mengatakan bahwa orang Madura adalah keturunan orang
Jawa yang sengaja memisahkan diri dan tidak mau tunduk terhadap kekuasaan raja
dan sultan di pulau Jawa.
Apabila dilihat dari struktur fisik orang Madura, pada
umumnya orang Madura berkulit coklat matang dan gelap, rambut bergelombang,
ikal dan ukuran tubuh sedang, sepertinya mereka memiliki ras mirip ke India-indiaan
dari ras Tamil, atau mungkin mendekati ras Weddoid. Clurit, alat pertanian dan
senjata serta logat bahasa orang Madura juga mirip dengan orang India terutama
Tamil. Kemungkinan mereka adalah bangsa-bangsa yang bermigrasi dari daratan
India ke tanah Jawa, dengan membawa kebudayaan Hindu, sebelum masa Kerajaan
Majapahit hadir di tanah Jawa.
Orang Madura pada dasarnya memiliki jiwa perantau. Jiwa
perantau ini diakibatkan karena tanah Madura sendiri tidak subur untuk
dijadikan lahan pertanian, sehingga memaksa mereka untuk merantau ke
daerah-daerah lain untuk penghidupan yang lebih baik.
Orang Madura terkenal dengan gaya bicara yang blak-blakan
dan logat yang kental, memiliki sifat temperamental dan mudah tersinggung.
Mereka sangat hemat dan rajin bekerja. Mereka selalu menyisihkan sedikit
penghasilan mereka untuk persiapan naik haji.
Masyarakat Madura secara mayoritas adalah pemeluk agama
Islam. Mereka adalah muslim yang taat dan fanatik. Agama Islam berkembang di
Madura yang dibawa dari pulau Jawa. Tapi walaupun mereka telah mengenal agama
Islam sejak lama, beberapa tradisi ritual lama masih tetap dijalankan seperti
tradisi ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse.
Madura di masa lalu, sekitar tahun 900-1500, pernah berada
di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singasari
dan Majapahit. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu,
pada abad ke-18, Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai
1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat
pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa
Timur.
Orang
Madura adalah pekerja keras, mereka memiliki profesi yang beragam, selain
bertani tanaman jagung, ubi, juga beberap jenis sayuran. Tanaman lain adalah
cengkeh dan tembakau, yang menjadikan wilayah Madura sebagai produsen penting
bagi industri rokok domestik. Selain itu, Madura juga tekenal sebagai daerah
penghasil garam. Profesi lain adalah beternak sapi, kambing dan domba. Sebagian
kecil menjadi nelayan dengan menggunakan perahu cadik dengan jaring yang besar
sedangkan para perempuan kebanyakan menjadi pedagang atau sebagai buruh.
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1260/suku-madura.
Makanan
khas Madura
Madura,
kota yang ada di Jawa Timur ini terkenal dengan karapan sapinya. Sebagai salah
satu kota yang menjadi pusat perhatian dalam dunia wisata, Madura mempunyai
banyak daya tarik tak hanya dalam hal objek wisatanya. Dari sisi kuliner tau
makanan Madura ternyata juga menyimpan banyak kejutan. Cita rasa unik yang
terdapat dalam makanan khas Madura ini menjadi salah satu ciri khusus yang
tidak ditemukan dalam masakan di daerah lain di Indonesia. Tak hanya cita rasa
yang unik cara pengolahannya pun masakan Madura juga memiliki banyak keunikan.
Perbedaan
dalam hal pengolahan maupun dalam hal cita rasa dengan daerah lainnya ini yang
membuat kuliner Indonesia berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal
ini juga menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke
Madura maupun daerah lainnya. Keanekaragaman maskan khas yang ada di Indonesia
ini salah satunya ada di Madura. Berbagai masakan dengan citarasa dan cara
pengolahan yang unik menjadikan Madura salah satu daerah yang patut untuk
diperhitungkan.
Berikut
ini ada beberapa jenis masakah yang tergolong khas dan mempunyai citarasa unik
yang hanya bisa anda temui di Madura.
Soto Madura
Rasanya
hampir di seluruh daerah di Indonesia mengenal salah satu jenis masakan berkuah
melimpah ini. Soto yang ada di Madura ini menggunakan bahan dasar yang hampir
sama dengan soto pada umumnya. Terdiri dari daging sapi, telur rebus, kentang
goreng, dan telur yang direbus ini, soto Madura memiliki citarasa yang tak jauh
berbeda dengan soto pada umumnya. Taburan daun bawang, seledri, dan bawang
goreng di atasnya menjadikan soto Madura lebih bercitarasa khas. Ada keunikan
lainnya yang dihadirkan soto Madura, bahwa di masing-masing daerah di Madura
soto ini disajikan dengan pendamping yang berbeda. Simaknya, soto Madura yang
disajikan di Sumenep. Soto disajikan dengan singkong rebus sebagi pengganti
nasi. Keunikan lainnya bahwa soto Madura di Sumenep ini berisikan tauge goreng,
bihun, usus sapi, yang dilengkapi dengan daun bawang dan bawang goreng sebagai
taburannya. Pelengkap soto ini adalah bumbu kacang yang dicampur petis dan
pisang mudang yang dicampur dan diuleg hingga halus.
Lain
di Sumenep lain lagi di Pamekasan, soto Pamekasan berbahan baku kentang rebus,
tauge dan perkedel ini disajikan dengan kuah yang dibumbui merica dengan bawang
putih. Sebagai pendamping makan soto Pamekasan ini, disajikan lontong, bakwan
jagung, dan juga rempeyek yang rasanya memang cocok.
Beda
lagi dengan soto yang ada di Bangkalan, Madura. Selain menggunakan daging sapi
dalam olahannya, kadang kala soto Bangkalan juga memakain daging ayam atau
jeroan sapi untuk isiannya. Disajikan dengan taburan kentang goreng soto
Bangkalan ini di siram dengan kuah yang terdiri dari dua jenis, kuah bening dan
kuah kuning. Anda bisa memilih sesuai selera anda, atau anda bisa mencoba
dua-duanya.
Keragaman
dan keunikan makanan Madura ini nyatanya semakin unik dengan adanya keberagaman
jenis masakan yang terdapat dalam satu daerah. Hal inilah yang menjadikan kaya
dan uniknya makanan khas Indonesia yang bisa anda cicipi dalam perjalanan
wisata anda.
Nasi jagung
Nasi
jagung menjadi mskan khas Madura selanjutnya. Secara kondisi alam Madura memang
cocok untuk bercocok tanam jagung. Berdasarkan pengakuan masyarakat, jagung
yang ditanam di Madura memiliki citarasa yang lebih enak dbadingkan dengan
jagung yang di tanama di daerah lainnya. Kembali ke nasi jagung, jika anda
berkunjung ke Madura anda akan dengan mudah menemukan penjual nasi jagung
karena ini memang makanan tradisional masyarakat Madura. Nasi jagung yang ada
di Madura menggunakan bahan baku utama adalah jagung yang dicampur dengan
sedikit nasi putih yang di jual atau disajikan dalam bakul atau wadah dari
bambu.
Nasi
jagung ini biasanya disajikan dengan pelengkap lauk berupa sayur-sayuran segar,
tauge dan kacang panjang. selain itu, lauk berupa urap dan saayur lodeh juga
bisa anda pilih sebagai pendamping nasi jagung. Sedangkan untuk pelengkapnya,
biasanya nasi jagung disajikan dengan pepes tongkol dan tempe bumbu bali yang
akan semakin sedap jika disantap bersama sambal.
Kalsot (kaldu soto)
Makanan
yang hanya ada di Madura ini terbuat dari kacang hijau yang dimasak bersama
kikil sapi. Kalsot memberikan suatu citarasa yang benar-benar berbeda dari
kacang hijau yang biasa di buat bubur santan yang berasa manis. Kalsot dimasak
dengan bumbu-bumbu rempah layaknya soto dan dilengkapi dengan tabura bawang
merah goreng dan seledri di atasnya membuat masakan ini lebih bercitarasa unik
dan nikmat.
Makanan Khas Madura – Sate
Di setiap kota di Indonesia hamper bisa dipastikan selalu
ada warung sate Madura. Bukan hanya di Madura sate Madura inipun biasanya
dapat juga kita temui di Mancanegara. Sate Madura biasanya dibuat dengan
menggunakan daging kambing ataupun daging ayam. Daging tersebut dipotong kecil-kecil sebelum
ditusuk dan dibakar sehingga sering disebut dengan sate lalat. Sebutan sate
lalat bagi makanan khas Madura yang satu ini karena potongan dagingnya
yang kecil-kecil sehingga menyrupai lalat.
Sate lalat disajikan dengan bumbu kacang,sambal dan kecap.
Biasnya disajikan juga denga nasi atau lontong. Makanan khas Madura yang
satu ini pasti membuat anda ketagihan
KEBUDAYAAN MASYARAKAT MADURA DENGAN CIRI KHAS
YANG DIMILIKINYA
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama
oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya,
melahirkan perilaku yang oleh para anggotanya dipandang layak dan dapat
diterima.
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang
jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam
perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyrakat, dan apabila
orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima
di dalam masyarakat.
Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara
biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang
terpadu.
Dari definisi diatas masyarakat Madura memiliki kebudayaan yang berbeda
dengan kebudayaan masyarakat-masyarakat pada umumnya (masyarakat di luar Pulau
Madura), meskipun Madura masih berada di wilayah Indonesia tapi karena factor
letak membuat kebudayaan-kebudayaan di Indonesia berbeda-beda, dari satu
daerah-ke daerah lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan.
Untuk kebudayaan masyarakat Madura sendir berbeda dengan kebudayaan
masyarakat lainnya, termasuk dengan kebudayaan Jawa Timur (Surabaya, Malang
dll) meskipun Madura masih satu provinsi dengan mereka. Masyarakat Madura
memiliki corak, karakter dan sifat yang berbeda dengan masyarakat Jawa.
Masyarakatnya yang santun, membuat masyarakat Madura disegani, dihormati bahkan
“ditakuti” oleh masyarakat yang lain.
Kebaikan yang diperoleh oleh masyarakat atau orang Madura akan dibalas
dengan serupa atau lebih baik. Namun, jika dia disakiti atau diinjak harga
dirinya, tidak menutp kemungkinan mereka akan membalas dengan yang lebih kejam.
Banyak orang yang berpendapat bahwa masyarakat Madura itu unik, estetis dan
agamis. Dapat dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid megah berdiri di Madura
dan tidak hanya itu saja, kebanyakan masyarakat Madura termasuk penganut agama
Islam yang tekun, ditambah lagi mereka juga berusaha menyisihkan uangnya untuk
naik haji. Dari hal tersebut tidak salah kalau masyarakat Madura juda dikenal
sebagai masyarakat santri yang sopan tutur katanya dan kepribadiannya.
Masyarakat Madura masih mempercayai dengankekuatan magis, dengan melakukan
berbagai macam ritual dan ritual tersebut memberikan peranan yang penting dalam
pelaksanaan kehidupan masyarakat Madura. Slah satu bentuk kepercayaan terhadap
hal yang berbau magis tersebut adalah terhadab bendah pusaka yang berupa keris
atau jenis tosan aji dan ada kalanya melakukan ritual Pethik
Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Untuk bahasa masyarakat Madura memiliki bahasa daerahnya sendiri yang
mayoritas digunakan oleh masyarkat asli Madura. Bahasa Madura hamper mirip
dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, karena bahasa Madura banyak
terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya.
Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk system hierarki berbahasa
sebgai akibat pendudukan Kerajaan Mataram atas Pulau Madura pada masa lampau.
Bahasa Madura mempunyai system pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga
orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan,
khususnya dari segi pelafalannya. Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di
kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda
karena hanya terbagi atas tingkat yakni :
§
Ja’ – iya (sama dengan ngoko)
§
Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
§
Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah
Madura. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek seperti
dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kangean. Dialeg yang
dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di
masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura.
Untuk kesenian sendiri Madura memiliki beberapa kesenian tradisional
seperti karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk.
Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang sudah berlangsung sejak dulu.
Karapan sapi juga dapat menaikkan setatus social pemilik sapi bila sapi
miliknya bisa juara dalam perlombaan tersebut.
Karapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi
arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Para
pemusik seronen ini bertugas sebagai alat penyemangat anggota kontingen bersrta
sapi-sapinya sebelum karapan dimulai.
Topeng Madura biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu
kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita, penarinya tidak berbicara,
dialog dilakukan oleh dalangnya cerita yang dibawakan adalah cerita Ramayana
dan Mahabarata.
Batik Madura adalah sebuah kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Madura,
yang pusat pembuatan batik tersebut berada di daerah Bangkalan yang merupakan
ujung Barat Madura, sampai di pasar Sumenep. Batik Madura seakan identik dengan
satu tempat istimewa, yaitu Tanjung Bumi, yang berada di Bangkalan Utara,
diluar jalur utama lintas Madura yaitu berada di sisi selatan pulau Madura.
Keris juga merupakan sebuah kerajinan tradisional dari Madura meskipun tidak
begitu diketahui sejak kapan keris sudah menjadi senjata tradisional masyarakat
Madura. Tempat kerajinan keris sekarang berada di Kabupaten Sumenep di desa
Aeng Tongtong, kecamatan Saronggi. Keris sekarang dan keris pada masa lalu
berbeda, bila keris sekarang digunakan hanya untuk meningkatkan/menaikkan pamor
seseorang dan keris pada masa lalu digunakan sebagai alat berperang.
Celurit juga termasuk alat tradisional milik masyrakat Madura, terutama
para rakyat kecil memperlakukan celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari
kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat kerajinan senjata tajam itu
banyak bertebaran di pulau Madura. Celurit dibuat di desa Peterongan, kecamatan
Galis, kabupaten Bangkalan. Disana sebagian besar penduduknya menggantungkan
hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit dan keahlian mereka
adalah warisan sejak ratusan tahun lampau.
Kleles adalah alat yang dipakai untuk pasangan sapi yang dikerap agar
keduanya dapat lari seirama, sedangkan pada bagian buritan adalah tempat duduk
joki, yang akan mengendalikan arah dan larinya sapi. Tuk-tuk sebagai instrument
pengiring pada saat kerap sedang dibawa keliling maupun pada saat sedang
berlangsung perlombaan kerapan sapi.
Cara hidup masyarakat Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat
Madura yang merantau kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan
derajat mereka, ada pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi,
bila yang tinggal didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam
tradisional, ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis
Madura, kerajinan celurit dan keris.
Pakaian adat masyarakat Madura untuk pria sangat identik dengan motif garis
horizontal yang biasanya berwarna merah-putih dan memakai ikat kepala. Lebih
terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit.
Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan
mengenakan kebaya yang lebih simple.
Untuk rumahnya sendiri, masyarakat Madura kebanyakan rumahnya hamper mirip
rumah Jawa (Joglo), karena bila dilihat dari sejarahnya Jawa masih ada benang
merah dengan Madura maka ada akulturasi kebudayaan, antara budaya Jawa dengan
budaya Madura.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa Madura memiliki kebudayaan yang
komplek dan menakjubkan. Tinggal kita, sebagai generasi muda apakah dapat
melestarikan kebudayaan-kebudayaan peninggalan nenek moyang kita atau
kebudayaan itu akan hilang dengan sendirinya dan anak cucu kita nantinya tidak
akan dapat mengetahui dan menikmati kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka.
Tempat wisata di Madura
Madura merupakan sebuah pulau yang
masih berada di wilayah provinsi Jawa Timur. Pulau ini dapat dicapai dengan
menggunakan transportasi darat melewati jembatan suramadu, laut maupun udara.
Madura tidak cuma punya karapan sapi, tetapi di Madura ada juga tempat wisata
yang menarik seperti berikut ini.
Kabupaten
Bangkalan Madura
1.
Pantai
Siring Kemuning
Pantai Siring Kemuning lokasinya berada di Desa Mecajah,
Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Dari kota Bangkalan di Madura menuju Pantai
ini dibutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam perjalanan dengan kendaraan
bermotor. Tempat ini juga bisa menjadi alternatif warga Surabaya untuk liburan
akhir pekan.
2.
Pantai
Rongkang
Selain Pantai Siring Kemuning, di Madura tepatnya di
Bangkalan juga ada Pantai Rongkang. Lokasinya berada di Desa Kwanyar, Kecamatan
Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pantai ini dihiasi bebatuan dan pepohonan
disekitarnya, jika melalui jembatan suramadu tidak terlalu jauh kurang lebih 10
km menuju Kwanyar.
3.
Sentra Batik Madura di Tanjung Bumi
Jika anda ingin berbelanja batik Madura datanglah ke Pusat
kerajinan batik Madura di Bangkalan, tepatnya berada di Tanjung Bumi Lokasinya
berjarak 40 km ke arah utara kota Bangkalan atau sekitar 1 jam dengan kendaraan
pribadi. Batik Bangkalan termasuk dalam batik pesisiran, oleh karena itu
coraknya beragam dan berwarna cerah.
Kabupaten
Sampang Madura
3.
Pantai
Camplong
Pantai Camplong terletak di Desa Dharma Camplong, Kecamatan
Camplong, Sampang, Madura. Jaraknya kurang lebih 10 km dari pusat kota Sampang,
aksesnya sangat mudah karena berada di pinggir jalan utama lintas kota pulau
Madura Kabupaten Pamekasan Madura.
4.
Pantai
Nepa dan Hutan Kera Nepa
Pantai dan Hutan Nepa berada di Kecamatan Banyuates,
Kabupaten Sampang, Madura. Selain menikmati Pantai Nepa disini anda juga bisa
menikmati kawasan hutan yang dihuni oleh sekumpulan kera-kera yang akan
menyambut kedatangan anda. Ombak di Pantai Nepa ini cukup bersahabat untuk
melakukan kegiatan wisata di pinggir pantai.
5.
Air Terjun
Toroan
Air Terjun Toroan adalah satu satunya air terjun yang ada di
Madura, lokasi air terjun toroan ini berada di Desa Ketapang Daya, Kec.
Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki
keunikan tersendiri yaitu airnya jatuh langsung ke laut.
Kabupaten
Pamekasan Madura
6.
Api Tak
Kunjung Padam
Api Tak Kunjung Padam adalah salah satu wisata di Kabupaten
Pamekasan Madura, lokasinya berada di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan
berjarak 4 km dari pusat kota. Seperti namanya, daya tarik tempat wisata ini
adalah adanya api abadi atau api alam yang berasal dari dalam tanah, apabila
digali maka akan muncul api tersebut.
7.
Pantai
Selain Api Tak Kunjung Padam, jika anda ingin berkunjung ke
Pantai di pamekasan ada beberapa yang bisa anda kunjungi yaitu Pantai Talang
Siring terletak di Desa Montok Kecamatan Larangan, Pantai Jumiang terletak di
Desa Tanjung Kecamatan Pademawu dan Pantai Batu Kerbuy terletak di Desa Batu
Kerbuy Kecamatan Pasean.
Kabupaten
Sumenep Madura
8.
Pantai Lombang
Pantai Lombang berada di Desa Lombang Kecamatan
Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Pantai Lombang ini berpasir putih dan
pantainya cukup luas, disekitar pantai ditumbuhi pohon cemara udang yang jarang
ada di daerah lain Indonesia, hanya ada di China dan Indonesia. Letaknya yang
berada di utara laut jawa memungkinkan untuk melihat matahari terbit.
9.
Pantai Slopeng
Pantai Slopeng berada di Desa Sema'am, Kecamatan Dasuk,
Sumenep, Madura. Pantai ini berada di bagian utara Pulau Madura dan berjarak 21
km dari kota Sumenep. Pantai ini berpasir putih dan ombaknya tidak terlalu
besar sehingga tidak perlu khawatir untuk bermain di pinggir pantai.